Sabtu, 20 Juni 2015

Perbedaan Insting, Watak dan Fitrah

Oleh : Bunga Mutiara Batalipu

Secara umum jika kita mendengar kata insting pasti pikiran kita langsung tertuju pada hewan, dan ketika melihat kata watak dan fitrah adalah diletakan pada manusia.tapi jangan menilai jika memiliki pengetahuan yang lazimnya dipahami tapi tidak dikaji terlebih dahulu.

Berdasarkan buku falsafah akhlak yang saya baca, ketiga kata tersebut memiliki arti dan pemahaman yang berbeda-beda. Pada umumnya insting adalah sesuatu yang diletakkan pada hewan karena hanya hewanlah yang memiliki insting. Insting adalah berupa suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh mahluk hidup (hewan) yang dilakukan secara tidak sadar untuk memenuhi segala kebutuhanya. Insting dipakai dalam segala hal untuk mempertahankan hidup seperti makan, minum, menghindar dari musuh, dan induk yang melindungi anaknya.

Sedangkan watak adalah sifat dasar yang dimiliki suatu mahluk baik benda mati dan benda hidup (mahluk hidup) . Watak adalah sebagai ciri khas atau sesuatu yang mendasar yang membuat sesuatu itu memiliki karakter atau dikenali. Misalnya watak batu adalah keras, pohon, dsb.

Dan fitrah adalah sesuatu yang ada pada manusia yang sudah ada sejak lahir (berasal dari dalam diri) berupa kecenderungan kecenderungan akan berbagai hal.
Kecenderungan kecenderungan itu menurut Immanuel Kant adalah :
1. Kecenderungan akan pengetahuan, yaitu sejak manusia lahir tanpa ada pereaksi eksternal dia sudah ingin mencari tahu pengetahuan-pengetahuan yang ada.
2. Kecenderungan akan kebaikan, yaitu setiap manusia ada keinginan keinginan berbuat baik meskipun dalam skala yang kecil. Keinginan itu akan menjadi aktual jika didukung oleh faktorfaktor eksternal yang ada seperti orang tua, lingkungan dan pendidikan. Artinya kecenderungan kebaikan itu ada pada diri setiap manusia meskipun dia adalah org yang paling jahat.
3. Kecenderungan akan keindahan, yaitu kecenderungan untuk memiliki atau mempunyai hal-hal yang indah. Contohnya , ingin melihat hal-hal yang indah, teratur, rapi, dsb.
4. Kecenderungan akan ketuhanan, yaitu setiap manusia dalam dirinya memiliki keinginan mengetahui dan memiliki sesuatu yang dianggap lebih kuasa, lebih besar, yang menciptakan, dan diatas kekuatan apapun yang ada. Sebagai contoh, ketika kita melihat alam semesta yang begitu menakjubkan ini ada keinginan dalam diri utk mengetahui siapa yang membuatnya atau paling tidak kita menyadari ada kekuatan yang lebih menakjubkan yang telah menciptakan itu (tuhan, dewa, dsb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar